Jumat, 28 Oktober 2016

KURIKULUM SMP NEGERI 1 CIPONGKOR TAHUN PELAJARAN 2016/2017


BAB I
  PENDAHULUAN

A.  Rasional
    1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya, oleh karena itu Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor tahun ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Sosial dan Lingkungan, serta Tanggung Jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran maupun kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat keteladanan. Pendidik sangat menentukan keberhasilan pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa di SMP Negeri 1 Cipongkor.
Potensi–potensi yang dimiliki dan karakteristik  SMP Negeri 1 Cipongkor, antara lain:
a.  Peserta didik
Peserta didik yang ada di SMP Negeri 1 Cipongkor umumnya bersasal dari wilayah kabupaten Bandung Barat.
b.  Pendidik
Pendidik di SMP Negeri 1 Cipongkor rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1) sudah mencapai 100 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 50 %, dan 65% bertempat tinggal sekitar Cipongkor, sehingga mobilisasi relatif berlangsung efektif.
c.   Sarana Prasarana
Luas Tanah SMP Negeri 1 Cipongkor mencapai 15.000 m2, yang di dalamnya terdapat bangunan ruang belajar 18 Ruang, Laboratorium IPA 1 ruang, Perpustakaan 1 ruang, Laboratorium Komputer 1 ruang, Masjid yang dapat menampung + 40 jamaah, kopsis 1 ruang, UKS 1 ruang, kamar mandi/WC peserta didik 8 ruang
d.  Pembiayaan
Pembiayaan operasional sekolah sepenuhnya didanai dari dana BOS APBN dan BOS APBD . Sedangkan untuk biaya personal dibiayai oleh orang tua peserta didik yang rata-rata masuk dalam golongan ekonomi menengah atas, hal ini dapat dilihat bahwa peserta didik yang kesulitan transportasi ke Sekolah hanya  57 orang peserta didik (berdasarkan daftar penerima KIP 2015). Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau rehabilitasi gedung SMP  Negeri 1 Cipongkor sering mendapatkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat.
e.  Program
SMP Negeri 1 Cipongkor mempunyai program-program unggulan  misalnya:
1)  Program religius
a)  Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi sekolah.
Adapun kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan adalah membaca asmaul husna/ ayat   al Qur’an setiap memulai pembelajaran, sholat dhuha/sholat berjamaah.
b)  Seluruh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan yang perempuan muslim wajib memakai  berjilbab.
2) Program Peduli Lingkungan
a)  Program ini dilaksanakan harian, dimulai pukul 70.00 sd 07.20 oleh semua warga sekolah sesuai dengan lokasi masing–masing dengan membersihkan lingkungan menata taman, merawat taman.
b)  Diadakan lomba penghijauan pada saat hari bumi atau hari lingkungan.
f.    Komite Sekolah
Komite sekolah yang ada di SMP Negeri 1 Cipongkor keberadaannya benar-benar bermanfaat bagi Sekolah, sebagi mitra Komite Sekolah SMP negeri 1 Cipongkor, sangat banyak membantu memberi masukan kepada  sekolah dalam menyusun program mapun membantu mengawasi pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan baik
g.  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Peran serta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bandung Barat dalam penyelenggaraan pendidikan yang baik di SMP negeri 1 Cipongkor sangat dirasakan misalnya dengan  diadakannnya monitoring dan evaluasi  kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan, sehingga lebih memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
h.  Asosiasi Profesi
Asosiasi profesi yang ada baik di sekolah seperti MGMPS maupun di tingkat \Kabupaten seperti MGMP, manfaatnya sangat dirasakan oleh pendidik di SMP Negeri 1 Cipongkor, karena melalui wadah etrsebut para pendidik dapat bertukar pikiran tentang hal-hal yang berkaitan dengan administrasi yang harus disiapkan maupun kesulitan–kesulitan materi pembelajaran yang dialami pada saat pembelajaran.
i.    Pengembangan Instrumen
Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen. Instrumen yang sudah dikembangkan di SMP negeri 1 Cipongkor antara lain analisis hasil penilaian, analisi butir soal, analisis program lingkungan.
Memperhatikan letak geografis yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan kondisi budaya yang agamis, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang dirasakan oleh seluruh lapisan masayarakat maka SMP Negeri 1 Cipongkor memandang perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa mewadahi alasan tersebut diatas, oleh sebab itu SMP Negeri 1 Cipongkor menumbukan ciri-ciri religiusnya.

2.   Landasan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor
a.  Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa pada masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ke tiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan prestasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan  keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Berdasarkan landasan filosofis di atas, menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor.
b.    Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor ini dikembangkan berdasarkan:
1)    Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”  dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2)    Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.
3)    Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 
4)    Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5)    Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;
6)    Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7)    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1):
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
8)    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat  (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8);  Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

9)    Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
10) Inpres no. 1 tahun 2010 teantang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2010
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 mengenai Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
12)  Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

13)  Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah  yang memuat tentang  Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusanminimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

14)  Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

15) Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

16) Perda nomor 13 tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang tercantum dalam lembaran daerah Kabupaten Bandung Barat nomor 3 tahun 2008 seri E

3. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor
Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor disusun sebagai pedoman bagi semua warga  sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan sekolah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Penyusunan kurikulum tidak terlepas dari tujuan yang diembannya. Dalam kaitan dengan hal itu, penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor  ini pun tidak terlepas dari tujuannya. Sebagaimana yang diketahui bahwa tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Atas dasar tersebut di atas maka tujuan penyusunan kurikulum SMPN 1 Cipongkor 2015/2016,  yaitu:
a.  Menyusun pedoman yang jelas dan nyata dalam kaitan dengan arah pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 1 Cipongkor;
b.  Meletakkan landasan yang jelas dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Cipongkor;
c.   Membuat acuan yang nyata dalam kaitan dengan penyusunan dan penerapan program pengembangan sekolah.



3. Prinsip Pengembangan Kurikulum SMPN 1 Cipongkor
Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.
a.  Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan
     peserta  didik  dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pada setiap awal tahun pelajaran dilakukan beberapa kegiatan antara lain: 1) melakukan pengukuran intake, 2) perhitungan KKM, 3) pilihan pengembangan diri 4) angket sosial ekonomi orang tua 5) analisis strategi pembelajaran sesuai perkembangan peserta didik. Untuk menunjang hal tersebut peran guru BK, Wali Kelas, dan Staf dimaksimalkan.
b.  Beragam dan terpadu 
            Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Pada sebagian besar pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan memperhatikan keragaman dan kelompok selalu berubah-ubah untuk melatih kecerdasan interpersonal.
            Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. Muatan wajib sesuai dengan aturan Nasional, sedangkan untuk muatan lokal terdapat 2 materi yaitu Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai potensi peningkatan kualitas warga sekolah dalam hal kebersihan fisik, kemandirian serta kedisiplinan sebagai bekal di masa yang akan datang.
c.   Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Budaya
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Fasilitas lab. Komputer dengan pengembangan fasilitas wifi selama waktu tertentu, Studi Wisata menuju tempat berteknologi, alamiah, dan bernuasa seni senantiasa menjadi kewajiban bagi semua peserta didik. Semua itu merupakan pengembangan nilai kecerdasan, cinta ilmu, dan keingintahuan.
d.  Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan, dunia usaha dan  dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,  keterampilan  berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. Pembelajaran baik di kelas maupun diluar kelas senantiasa mengembangkan strategi Kontekstual, kebermaknaan bagi peserta didik sesuai dengan budaya di masyarakatnya.
e.  Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. Pengembangan kompetensi dilakukan meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek Psikomotor yang seimbang. Implikasinya kriteria kelulusan maupun kenaikan kelas tidak hanya unsur akademik tetapi juga afektif (kepribadian, kelakuan, ketertiban). Penerapan poin reward dan punishment yang meliputi unsur kedisiplinan, kejujuran, ketaatan beragama, cinta tanah air dilakukan setiap saat oleh semua warga sekolah.
f.  Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal  dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Setiap peserta didik membuat jurnal belajar yang intinya merefleksi belajar setiap hari, program wajib baca al Qur’an sebagai perwujudan penanaman nilai religius dilingkungan sekolah, program kebersihan lingkungan  setiap hari sebelum masuk jam pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan terus menerus dengan keteladanan dari guru dan bersifat pembiasaan.
g.  Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sesuai dengan Standar Isi dikembangakan Kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia, Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian, dan Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai pengembangan nilai-nilai kebangsaan (nasionalisme). Struktur kurikulum terdapat muatan lokal disamping mata pelajaran dan yang bersifat nasional. Muatan lokal di SMP Negeri 1 Cipongkor meliputi Bahasa Sunda dan PLH
Bahasa Sunda dikembangkan untuk melestarikan budaya Sunda dan kesopanan (unggah-ungguh) para peserta didik. Hal ini untuk mewujudkan nilai kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, menghargai keberagaman, dan kesantunan, sedangkan PLH adalah pada masa yang akan datang dikembangkan sebagai potensi pendidikan kemandirian dalam mencetak pribadi-pribadi yang cinta kebersihan, disiplin dan berwawasan lingkungan..    

B.      Visi SMPN 1 Cipongkor
Team Pengembang Kurikulum SMPN 1 Cipongkor menyadari bahwa harus terdapat penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di satua pendidikan. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah diharapkan  sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah.
Dalam merumuskan visi, team pengembang kurikulum SMPN 1 Cipongkor bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai pihak terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah), diharapkan bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.
Visi yang dicanangkan adalah:
”TERCIPTANYA IKLIM SEKOLAH YANG MEMBENTUK MANUSIA BERKUALITAS, KOMPETITIF, BERWAWASAN LINGKUNGAN SERTA BERAKHLA MULIA”
Visi tersebut di atas berpedoman pada:
1.    Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.    Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
3.    Berorientasi pada potensi, minat, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
4.    Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan global.
5.    Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta memperhatikan lingkungan sosial dalam rangka menumbuhkan peduli lingkungan.
6.    Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
7.    Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan

C. Misi SMPN 1 Cipongkor
Misi yang merupakan penjabaran pencapaian visi  dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup: seluruh indikator visi, SMPN 1 Cipongkor diharapkan dapat mewujudkan dalam hal:

1.    Meningkatkan  keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
2.    Meningkatkan kegiatan pengembangan diri secara efektif.
3.    Meningkatkan profesionalisme komponen sekolah.
4.    Menciptakan lingkungan belajar yang sejuk, bersih, indah dan rindang.
5.    Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
Diharapkan dengan mengemban misi di atas sekolah kami dapat menciptan suasana  disiplin  dalam  kerja, mewujudkan manajemen kekeluargaan, kerjasama, pelayanan prima dengan meningkatkan kebersamaan yang berlandaskan akhlak mulia.
Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan  bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan semangat silaturahmi.

D. Tujuan SMPN 1 Cipongkor

Tujuan sekolah yang merupakan penjabaran dari visi dan misi sekolah, supaya  komunikatif dan dapat  diukur, adalah sebagai berikut:
1.  Meningkatkan kemampuan baca Alqur’an
2.  Meningkatkan kelulusan dari 99,8% menjadi 100% pada tahun 2015/2016
3.  Meningkatkan perolehan nilai UN dari rata – rata 6,2 menjadi 7,0 pada tahun 2014/2015.
4.  mewujudkan infrastruktur multi media dan internet sebagai sarana proses pembelajaran pada tahun 2015/2016.
5.  Mengikut sertakan siswa dalam lomba mata pelajaran di tingkat Kabupaten dan tingkat yang lebih tinggi, dengan target sepuluh besar di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2015/2016.
6.  Meningkatkan kualifikasi guru setara S2 dari 4 % menjadi 10% pada tahun 2015.
7.  Menjadi Finalis dalam lomba Seni Musik tingkat Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2015/2016
8.  Meningkatkan Kemampuan semua guru dalam bidang ICT pada tahun 2015/2016
9.  Melaksanakan penanaman 20 pohon setiap tahun di lingkungan sekitar sekolah
10.   Menjuarai Lomba Kebersihan Lingkungan Sekolah Se Kabupaten Bandung Barat sebagai 3 besar
11.   Meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam berbahasa Inggris.

Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional.






















BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMPN 1 CIPONGKOR

A.   Kerangka Dasar
      1. Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok mata pelajaran sebagaimana tertuang dalam Standar Isi  mencakup 5 (lima) kelompok, yaitu:
a.         Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b.         Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c.         Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d.         Kelompok mata pelajaran estetika
e.         Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini.
Kelompok
Mata Pelajaran
Cakupan
Melalui
Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
·      Kegiatan intra kurikuler dan ekstrakurikuler
·      Semua guru mapel pada waktu tertentu melaporkan   akhlaq peserta didik tertentu
·      Contoh kegiatan agama islam di luar jam pelajaran;  (1) peringatan hari besar agama, baca al qur’an dan do’a bersama sebelum  mulai pembelajaran, sholat dhuhur berjamaah setiap hari dan sholat dhuha setiap hari jum’at (khusus kelas 9) dan sabtu untuk kelas 7 dan 8 bergantian , kegiatan pondok dan khasanah romadon serta ekstra kurikuler baca al qur’an,
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,   demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
·      Kegiatan pembelajaran di kelas dan diluar kelas
·      Semua guru mapel melaporkan tentang indikator yang ada pada cakupan kelompok Kewarganegaraan dan Kepribadian
·      Memberi reward peserta didik yang sudah berbuat jujur, dan memotivasi yang lain agar juga berbuat jujur

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kegiatan pembelajaran bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler kegiatan kebersihan  dan pemeliharaan  taman setiap hari lima belas (15) menit sebelum pembacaan al qur’an dan do’a bersama
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan, dan pengembangan diri/ekstrakurikuler


2. Prinsip Pengembangan Kurikulum SMPN 1 Cipongkor
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a.  Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b.  Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
c.   Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
d.  Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. 
e.  Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
f.    Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g.  Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
h.  Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i.    Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
j.    Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
k.   Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum SMPN 1 Cipongkor
Pelaksanaan Kurikulum SMPN 1 Cipongkor berpedoman pada:
a.    Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b.    Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
c.    Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
d.    Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
e.    Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
f.     Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Struktur Kurikulum SMPN 1 Cipongkor
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai berikut ini.
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
A.   Mata Pelajaran
1.    Pendidikan Agama
2
2
2
2.    Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.    Bahasa Indonesia
4
4
4
4.    Bahasa Inggris
4
4
4
5.    Matematika
4
4
4
6.    Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
7.    Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8.    Seni Budaya
2
2
2
9.    Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
B.   Muatan Lokal



1.    Bahasa Sunda
2
2
2
2.    Pendidikan Lingkungan Hidup
2
2
2
C.   Pengembangan Diri
2*
2*
2*
  1. Bimbingan Konseling



  1. Kegiatan Ekstrakurikuler:



·           Taekwondo



·           Futsal



·           Kepramukaan



·           Baca Alqur’an (BTQ)



·           English Club



·           Marching Band Sekolah



·           Palang Merah Remaja



·           Buletin Pendidikan/Jurnalistik



·           Bola Volly Prestasi



·           Paskibra



·           Majalah Dinding Sekolah



Jumlah
34
34
34

2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran

C.   Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
1.  Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Cipongkor sesuai dalam SI, terdiri atas mata pelajaran sebagai berikut.
a.   Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan:
1)  Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan agamanya masing-masing;
2)  Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
3)  Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Ruang Lingkup :
Pendidikan Agama Islam
1)     Membaca Al –qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca ”Al
-       syamsiah dan ” Al” Qomariyah sampai menerapkan hukum bacaan mad dan waqof
2)     Aspek –aspek rukun iman mulai dari imanKepada Alloh sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta  asmaul Husna
3)     Perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah.
4)     Tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfirid dan jamaah baik sholat wajib maupun shalat sunat.
5)     Sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara.

b.  PendidikanKewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan, kepedulian, demokrasi, kebersamaan dan kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan rang lain.
Ruang lingkup:
1)  Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2)  Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3)  Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4)  Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara.
5)  Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6)  Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7)  Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8)  Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
c.   Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK. Dan memubuhkan kecerdasan, berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.
Ruang lingkup:
1)  Mendengarkan
2)  Berbicara
3)  Membaca
4)  Menulis



d.  Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. Serta menumbuhkan nilai kecerdasan, ketangguhan, keberagaman, percaya diri, kemandirian dan kepatuhan pada aturan sosial.
Ruang lingkup:
1)  Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
2)  Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
3)  Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
e.   Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, kejujuran, berfikir logis, kritis, keingintahuan, percaya diri dan kemandirian.
Ruang lingkup:
1)  Bilangan
2)  Aljabar
3)  Geometri dan Pengukuran
4)  Statistika dan Peluang

f.   Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK. Serta menumbuhkan kecerdasan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, gaya hidup sehat, menghargai keragaman, cinta ilmu, dan bertanggung jawab
Ruang lingkup:
1)  Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2)  Materi dan Sifatnya
3)  Energi dan Perubahannya
4)  Bumi dan Alam Semesta

g.  Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
Ruang lingkup:
1)  Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2)  Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3)  Sistem Sosial dan Budaya
4)  Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

h.  Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan nasionalisme.
Ruang lingkup:
1)  Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
     menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
     mencetak, dan sebagainya.
2)  Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
       memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
3)  Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
       dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
4)  Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
       suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik,                         
       seni tari,dan seni peran.

i.    Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin dan percaya diri pada peserta didik.
Ruang lingkup;
1)  Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
2)  Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3)  Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4)  Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

j.    Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik, berpikir logis, kritis, kreatif, dan menghargai karya orang lain.
Ruang lingkup:
1)  Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;
2)  Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

2.    Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Cipongkor adalah sebagai berikut.      
Jenis Muatan Lokal
Strategi Pelaksanaan
Kebijakan Daerah
Kebutuhan Peserta didik
Bahasa Sunda
Keteladanan, baca, tulis, menyimak, sesuai moto Bandung Barat Bersihatinya
Untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, santun, dan menghargai budaya daerah
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Kerja Praktik untuk trampil, sesuai dengan berdaya saing hidup yang tinggi
Untuk bekal hidup dan persiapan memasuki dunia kerja bagi siswa tertentu, mandiri, disiplin, dan kreatif.

SK dan KD untuk Bahasa Sunda sebagai berikut

          Kelas VII,  Semester 1

Standar Kompetensi
Komptensi Dasar
1.   Mendengarkan
      Mengapresiasikan dengan yang di dengarkan untuk menangkap isi,merumuskan tema dan amanah serta relevansi dengan kehidupan dijaman sekarang.
1.1. Menangkap isi dan pesan dongeng
1.2. Memberikan tambahan relefansi isi dan pesan dongeng  dengan  situasi sekarang
2.   Berbicara
            Mengungkapkan berbagai informasi dengan bertanya Sunda (bermain quis),bercerita dan berlagu dengan menggunakan berbagai ragam bahasa Sunda yang baik dan benar.
2.1. Bertanya Sunda dengan teman
2.2. Menceritakan kembali pengalaman pribadi dengan teman
2.3. Melagukan tembang dolanan
3.   Membaca
      Membaca dan memahami teks sastra dn nohn sastra dengan cara membaca cepat,membaca sekilas, membaca dalam hati dan memaca ind
3.1.Mengukur kecepatan membaca untuk menemukan gagasan utama paragraf wacana
3.2. mengungkapkan isi geguritan dengan cara membaca indah (expresif)
4.   Menulis
      Mengungkapkan perasaan dan gagasan dalam bentuk narasi sederhana dan mengungkapkan berbagai informasi dengan huruf latin Sunda

4.1.Mengembangkan pokok pikiran menjadi paragraf
4.2. Menulis kalimat dengan huruf  Sunda
4.3. Menulis pengalaman pribadi

Kelas VIII,  Semester 1

Standar Kompetensi
Komptensi Dasar
1.   Memahami unsur instrintik tembang macapat melalui kegiatan mendengarkan siaran radio,tape recorder atauCD/VCD player
Aspek  mendengarkan
1.1. Menemukan ciri-ciri dan jenis tembang macapat
1.2. Menemukan isi dan pesan yang terkandung dalam tembang macapat

2.   Mengungkapkan  berbagai informasi melalui bercerita ,berwawancara dengan nara sumber dan mendongeng dengan menggunakan berbagai ragam(tata krama)bahasa Sunda yang baik dan benar
Aspek berbicara
2.1. Bercerita secara lisan dengan menggunakan berbagai ragam bahasa Sunda secara baik dan benar
2.2. Berwawancara dengan nara sumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan tata krama.
2.3. Menceritakan kembali secara lisan

3.   Mampu membaca dan memahami teks sastra dan non sastra dengan cara membaca cepat ,membaca sekilas,membaca dalam hatidan membaca indah
Aspek membaca
3.1. Menemukan gagasan utama dengan membaca cepat
3.2. Menemukan hal-hal yang diteladani dan bacaan

4.   Menggunakan gagasan dan perasaan dalam bentuk narasi sederhana dan mengungkapkan berbagai informasi dengan huruf latin dan Sunda
Aspek menulis
4.1. Menulis surat pribadi dengan menggunakan ragam bahasa Sunda yang baik dan benar
4.2. Menulis surat undangan dengan menggunakan ragam bahasa Sunda yang baik dan benar
4.3. Menulis dengan huruf Sunda kata-kata yang mengandung huruf  khusus (re dan le)










Kelas IX,  Semester 1

Standar Kompetensi
Komptensi Dasar
1.   Aspek  mendengarkan
      Mengapresiasi cerita wayang yang diperdengarkan untuk menangkap isi, pesan ,karakter tokoh dan relevansinya dengan kehidupan di jaman sekarang
1.1. Menangkap isi dan pesan cerita wayang
1.2. Mengenal tokoh-tokoh dalam cerita pewayangan
2.   Aspek berbicara
      Mengungkapkan berbagai informasi mengenai tata cara/tehnik pidato, berdoa dengan bahasa Sunda ,berdiskusi dan melagukan tembang macapat(Asmaradhana dandhandhang gula)
2.1. Mengenal tata cara /tehnik pidato
2.2. Memberikan sambutan (sesorah) untuk berbagai keperluan
2.3. Berdoa dengan menggunakan bahasa Sunda yang baik dan benar
3.   Aspekmembaca             Membaca dan memahami teks sastra dan non sastra dengan cara membaca intensif, membaca cepat,membaca sekilas,membaca dalam hati dan membaca indah

3.1. Membaca cepat
3.2. Membaca nyaring
3.3.Membaca indah
4.   Aspek menulis
      Mengungkapkan pikiran ,perasaan dan gagasan dalam bentuk tembang dan     Mengungkapkan berbagai informasi dengan huruf latin maupun Sunda
4.1. Membuat tembang sesuai dengan kaidah
4.2.  Menulis dengan huruf Sunda


a.   Bahasa Sunda
Tujuan:
Memberikan pengetahuan tentang budaya leluhur dan mengembangkannya sebagai bekal hidup yang sopan, santun dan bermartabat serta mandiri
Ruang lingkup:
1)  Membaca
2)  Menulisdifokuskan pada huruf Sunda
3)  Mendengar, dan
4)  Berbicara

b. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Tujuan:
Memberikan ketrampilan untuk hidup mandiri, berkarya sesuai budaya leluhur yang berwawasan lingkungan, dan mengembangkannya sebagai bekal hidup untuk bersaing secara global.
Ruang lingkup:
1)  Merancang lingkungan yang bersih, sehat, indah dan nyaman.
2)  Membuat sebuah karya karya inovatif berwawasan lingkungan
3)  Membiasakan diri hidup besih dan disiplin, serta mandiri.

3.  Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dankegiatan ekstrakurikuler.



a.   Jenis – jenis Pengembangan diri
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
1)  Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.

Kegiatan
Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung konseling
·      Individual
·      Kelompok
·      Klasikal, tatap muka guru BK masuk ke kelas (open sesi)
·      Home Visit

Ekstrakurikuler
·      Taekwondo
·      Futsal
·      Kepramukaan
·      Baca Alqur’an
·      English CLUB
·      Palang Merah Remaja
·      KIR
·      Bola Volly Prestasi
·      Paskibra
·      Majalah Dinding Sekolah


2)  Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan
Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal
·      Kebersihan lingkungan selasa-kamis jam ke-0
·      Piket kelas
·      Ibadah / sholat duhur /jum’at berjamaah
·      Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
·      Upacara bendera tiap senin
·      Wajib baca Koran/buletin pendidikan
Spontan, adalah kegiatan  tidak terjadwal dalam kejadian khusus
·      Memberi dan menjawab salam
·      Meminta maaf
·      Berterima kasih
·      Mengunjungi kerabat yang sakit
·      Membuang sampah pada tempatnya
·      Mengumumkan barang temuan
·      Melerai pertengkaran
·      Mengumpulkan infaq untuk mushola
Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
·      Perilaku guru selalu positif
·      Mengambil sampah yang berserakan
·      Cara berbicara yang sopan
·      Mengucapkan terima kasih
·      Meminta maaf
·      Menghargai pendapat orang lain
·      Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
·      Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
·      Penugasan peserta didik secara bergilir
·      Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
·      Memberi salam ketika bertemu
·      Berpakaian rapi dan bersih
·      Menepati janji
·      Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
·      Berperilaku santun
·      Pengendalian diri yang baik
·      Memuji pada orang yang jujur
·      Mengakui kebenaran orang lain
·      Mengakui kesalahan diri sendiri
·      Berani mengambil keputusan
·      Berani berkata benar
·      Melindungi kaum yang lemah
·      Membantu kaum yang fakir
·      Sabar mendengarkan orang lain
·      Mengunjungi teman yang sakit
·      Menunjukkan budaya gemar membaca
·      Mengembalikan barang yang bukan miliknya
·      Antri
·      Mendamaikan
·      Semangat tinggi dalam bekerja

Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang digunakan pada  Pengembangan Diri di SMP Negeri 1 Cipongkor adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
A.   Bimbingan Konseling (BK)

·      Kemandirian
·      Percaya diri
·      Kerjasama
·      Demokratis
·      Peduli sosial
·      Komunikatif
·      Jujur 
·      Pembentukan karakter atau kepribadian
·      Pemberian motivasi
·      Bimbingan karier

B.   Kegiatan Ekstrakurikuler:
1.    Kepramukaan 


·         Demokratis
·         Disiplin
·         Kerjasama
·         Rasa Kebangsaan
·         Toleransi
·         Peduli sosial dan lingkungan
·         Cinta damai
·         Kerja keras
·      Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)


2.    PMR,
·         Peduli sosial
·         Toleransi
·         Disiplin
·         Komunikatif

·         Latihan terprogram

3.    KIR, Olimpiade, English Club, Sastra Indonesia, Mading Sekolah
·         Komunikatif
·         Rasa ingin tahu
·         Kerja keras
·         Senang membaca
·         Menghargai prestasi
·         Jujur
·         Pembinaan rutin
·         Mengikuti perlombaan
·         Pameran atau pekan ilmiah
·         Publikasi ilmiah secara internal
4.    Olahraga

·         Sportifitas
·         Menghargai prestasi
·         Kerja keras
·         Cinta damai
·         Disiplin
·         Jujur

·         Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)
·         Perlombaan olahraga
5.    Kerohanian


·         Religius
·         Rasa kebangsaan
·         Cinta tanah air


·         Beribadah rutin
·         Peringatan hari besar agama
·         Kegiatan keagamaan
6.    Seni budaya /Sanggar seni


·         Disiplin
·         Jujur
·         Peduli budaya
·         Peduli sosial
·         Cinta tanah air
·         Semangat kebangsaan
·         Latihan rutin
·         Mengikuti vokal grup
·         Berkompetisi internal dan eksternal
·         Pagelaran seni
7.    Kepemimpinan (Kepramukaan, Paskibra)
·         Tanggung jawab
·         Keberanian
·         Tekun
·         Sportivitas
·         Disiplin
·         Mandiri
·         Demokratis
·         Cinta damai
·         Cinta tanah air
·         Peduli lingkungan
·         Peduli sosial
·         Keteladanan
·         Sabar
·         Toleransi
·         Kerja keras
·         Pantang menyerah
·         Kerja sama
·         Kegiatan OSIS
·         Kepramukaan
·         Kegiatan kerohanian
·         Kegiatan KIR
·         Kegiatan PMR

b.   Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri
1)  Pengembangan diri dilaksnakan diluar jam pembelajaran dan dibina oleh pendidik dari dalam maupun dari luar SMP Negeri 1 Cipongkor yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.


2)  Jadwal Kegiatan
NO.
JENIS KEGIATAN
HARI
PUKUL
1
Taekwondo
Minggu
13.00-15.00
2
Futsal
Rabu
15.00-17.00
3
Kepramukaan
Sabtu
13.00-15.00
4
Baca Alqur’an
Rabu
13.00-15.00
5
English Club
Selasa
13.00-15.00
6
Palang Merah Remaja
Sabtu
10.00-11.00
7
KIR
Senin
13.00-15.00
8
Bola Volley Prestasi
Kamis
15.00-17.00
9
Paskibra
Sabtu
10.00-11.00
10
Mading Sekolah/Buletin Pendidikan
Senin, Kamis
10.00-10.30

c.   Penilaian
     Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
     sekolah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.

4PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA, EKONOMI KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN SERTA BELAJAR AKTIF
                   Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. 
Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni

Mata Pelajaran


Nilai Utama Yang Dikembangkan
1.  Pendidikan Agama
Kereligiusankejujurankecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, kesantunankedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja keras
2.  PKn
Kereligiusan, kejujurankecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalismekepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3.  Bahasa Indonesia
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, keingintahuankesantunan, nasionalisme
4.  Matematika
Kereligiusan, kejujurankecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5.  IPS
Kereligiusan, kejujurankecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6.  IPA
Kereligiusan,  kejujuran kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinankemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
7.  Bahasa Inggris
Kereligiusan,  kejujuran kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial

8.  Seni Budaya
Kereligiusan,  kejujuran kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratian, menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
9.  Penjasorkes
Kereligiusan, kejujurankeerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10.TIK/ Keterampilan
Kereligiusan,  kejujuran kecerdasan, ketangguhan, kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal
Kereligiusan, kejujurankecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalisme
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
                   Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
                   Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
                   Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam  pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT     :  Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT    :  Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB    :    Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK    :    Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara  konsisten)
Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari BT hingga ke MK, wilayah yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sektor. Kegiatan nyata yang dilakukan di SMP Negeri 1 Cipongkor adalah sebagai berikut:
NO
NILAI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1
Bersih dan Nyaman
·     Membentuk piket harian
·     Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh warga sekolah mulai pukul 07.00 sd 07.20
·     Pembuatan taman kelas
·     Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon produktif
·     Membangun toilet 1 kelas 1 toilet
2
Disiplin
·     Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga pendidik dan kependidikan
·     Menggalakan piket pintu gerbang
·     Membuat aturan yang dimusyawarahkan seluruh warga sekolah tentang kehadiran di sekolah pukul 07.00 tepat
3
Sopan
·     Membiasakan salam setiap bertemu dengan warga sekolah
·     Membudayakan pakaian yang rapi
·     Membiasakan menyapa  kepada setiap orang yang berada di sekolah
4
Religius
·     Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi sebelum pembelajaran
·     Sholat dhuha berjamaah setiap hari sabtu pagi
·     Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
·     Merayakan peringatan hari besar
·     Mengadakan pondok dan khasanah romadhon

5.  Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan.
Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 1 Cipongkor dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
a.         Beban belajar untuk peserta didik kelas 7, 8 dan 9 adalah 34 jam pelajaran per minggu. Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
Kelas
Jam tatap muka
(menit)
Jml. Jam/ minggu
Minggu efektif per tahun
Waktu pembelajaran
/jam per tahu
VII
40
34
34
1.156 jam/tahun
VIII
40
34
34
1.156 jam/tahun
IX
40
34
34
1.156 jam/tahun

b.  Jumlah jam yang belum terakomodir diproyeksikan untuk muatan lokal yang akan kami kembangkan pada tahun depan, dan/atau untuk para guru yang kekurangan jam. Sementara ini belum ada guru PNS yang kekurangan jam.
c.   Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di SMP Negeri 1 Cipongkor diberikan alokasi waktu setelah siswa melakukan soal jamaah duhur. Contoh tugas terstruktur diantaranya pembelajaran remidial dan pengayaan, sedangkan contoh kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami KD dengan metode investigasi dan penemuan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik
          .
6.    Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
Komponen
KKM 2016/2017
KKM 2016/2017
VII
VIII
IX
VII
VIII
IX
A.    Mata Pelajaran






1.      Pendidikan Agama
75
75
75
75
75
75
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
75
75
75
75
75
75
3.      Bahasa Indonesia
70
70
70
75
75
75
4.      Bahasa Inggris
70
70
70
75
75
75
5.      Matematika
65
65
65
70
70
70
6.      Ilmu Pengetahuan Alam
65
65
65
70
70
70
7.      Ilmu Pengetahuan Sosial
70
70
70
75
75
75
8.      Seni Budaya
75
75
75
75
75
75
9.      Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
75
75
75
75
75
75
10.   Teknologi Informasi dan Komunikasi
70
70
70
75
75
75
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda
2. Handycraft
75
75
75
75
75
75
C. Pengembangan Diri
1. BK
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler:
a.    Taekwondo
b.    Futsal
c.    Kepramukaan
d.    Baca Alqur’an
e.    English Club
f.     Palang Merah Remaja
g.    KIR
h.    Bola Volly Prestasi
i.      Paskibra
j.      Majalah Dinding Sekolah/Buletin Penidikan





7. Penilaian
SMP Negeri 1 Cipongkor berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar) walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM harus mengikuti pembelajaran remidi, danpeserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
         a.       Program Remedial (Perbaikan)
1)  Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
2)  Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
3)  Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4)  Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5)  Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
6)  Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KKM.
         b.       Program Pengayaan
1)    Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar.
2)    Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
3)    Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4)    Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

8.   Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas  menggunakan 2 (dua) aspek, yaitu aspek akademis dan aspek non akademis.
1)  Aspek akademis meliputi :
a)  Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b)  Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran selain mata pelajaran IPTEK. Yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama, Pkn, Penjaskesor dan Seni Budaya.
Ketentuan Predikat nilai akhir  (NA) sebagai berikut:
NA  < 6,0                                predikat  Kurang
7,0  ≤  NA  ≥ 8,5                    predikat  baik
NAS  > 8,5                             predikat  sangat baik

c)  Boleh ada nilai di bawah KKM ( Dihitung rata-rata raport semester I dan II), maksimal 2 Mata Pelajaran, seperti tercantum dalam contoh berikut:

Mapel
KKM
Nilai
Smt I

Nilai
Smt II

Rata
Rata
Keterangan
I P A
75
74
76
75
Untuk mapel ini dihitung tuntas, meskipun semester I belum tuntas tetapi rata-ratanya semester I dan II sama dengan KKM
Matematika
75
74
76
75
Untuk mapel ini dihitung tidak tuntas, karena  rata-rata semester I dan II dibawah KKM
Bahasa Inggris
75
74
76
75
Untuk mapel ini dihitung tidak tuntas, karena  rata-rata semester I dan II dibawah KKM

2)    Aspek Non Akademis
a)  Nilai Sikap/ perilaku dan budi pekerti minimal baik
b)              Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 ( delapan belas ) hari dalam 1 ( satu ) tahun terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas.

9. Kriteria Kelulusan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakanlulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila:
1)  telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2)  memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK;
3)  lulus ujian sekolah; dan
4)  lulus ujian nasional.

10. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SMP negeri 1 Cipongkor dilaksanakan secara intergrasi kepada semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menganalisa KD pada setiap mata pelajaran yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam kecapakan hidup tertentu. Proses analisis  dilakukan oleh tim pendidik pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan Workshop maupun MGMPS. Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan  dalam pembelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran mata pelajaran Teknolog iInformasi, seni budaya, ketrampilan dan muatan lokal pendidikan lingkungan hidup serta kegiatan pengembangan diri.
Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap mapel diatur sebagai berikut:
Integrasi PKH pada masing-masing mata pelajaran.
Aspek
Kecakapan
Hidup








Mata
Pelajaran
Kesadaran eksistensi diri

Kesadaran potensi diri

Kec menggali informasi

Kec Mengolah informasi

Kec Mengambil keputusan
Kec memecahkan masalah

Kec Komunikasi lisan

Kec Komunikasi tertulis

Kec bekerjasama

Kec Identifikasi variabel
Kec Menghub variabel

Kec Merumuskan hipotesis

Kec Melaksnkn penelitian

Sesuai dgn jenis pekerjaan

Sesuai dgn jenis pekerjaan
Sesuai dgn jenis pekerjaan
Kesadaran diri
Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Sosial
Kecakapan Akademik
Kecakapan vokasional
Pend Agama
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



PKn
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



B Indonesia
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



B Inggris
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Matematika
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



IPA
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



IPS
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Seni Budaya
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Penjasorkes
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



TIK
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Mulok
















B Sunda
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Handycraft
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
V


Pengembang diri













V


BK
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v



Lainnya

















11. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global
         a.       Pendidikan  Lingkungan Hidup.
Wilayah Cipongkor adalah merupakan daerah, yang produknya masih belum optimal. Mengacu dari keadaan lingkungan tersebut SMP Negeri 1 Cipongkor mengembangkan  muatan lokal berbasis lingkungan hidup dengan harapan hasil karya siswa berupa inovasi dalam bidang pertanian dapat membantu program intensifikasi pertanian, pada akhirnya  mampu menciptakan hasil karya yang secara ekonomis menguntungkan.

         b.    Upaya Sekolah Menuju Pendidikan Berwawasan Global.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kemajuan jaman dimana era sekarang adalah merupakan era industrialisasi, keadaan lingkungan sudah begitu tercemarnya baik udara, air maupun tanah.  Selain pencemaran akibat industrialisasi ternyata yang menyumbang pencemaran lingkungan adalah perilaku masyarakat yang tidak sehat, seperti menggunakan bungkus plastik dan membuangnya sembarangan sehingga keadaan tanah dan sungai disekitar kita menjadi tidak sehat lagi.
     Menyadari hal tersebut SMP Negeri 1 Cipongkor merasa terpanggil  untuk merubah karakter  masyarakat sedini mungkin yanitu melalui pembelajaran lingkungan hidup kepada seluruh masayarat sekolah utamanya peserta didik.  Dalam melakukan program tersebut  ada 3 kegiatan:
      1.    Melakukan  kegiatan pagi bersih setiap hari mulai pukul 07.00 sd 07.20 WIB
      2.    Membuat dan melaksanakan  aturan sekolah bebas asap rokok
      3.    Memberikan   pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi pada semua mata pelajaran.











BAB III
      KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur.
A.  Pengaturan tentang permulaan tahun ajaran 2016/2017
SEMESTER 1
Tanggal
Kegiatan


18 Juli 2016
Hari pertama masuk sekolah
17 Agustus 2016
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
12 September 2016
Libur hari raya Idul Adha1437 H
19 - 24 September 2016
Prakiraan Ulangan Tengah Semester 1
26 Sep - 1 Okt 2016
Prakiraan Jeda Tengah Semester 1
2 Oktober 2016
Libur Tahun Baru 1438 H
5 - 10 Desember 2016
Prakiraan Penilaian Akhir Semester 1
12 Desember 2016
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
24 Desember 2016
Titimangsa dan Pembagian Raport
25 Desember 2016
Libur Hari Natal
26 Des 2016 - 8 Jan 2017
Libur Semester 1
SEMESTER 2
Tanggal

Kegiatan



9 Januari 2017
Hari pertama masuk sekolah

28 Januari 2017
Libur Tahun Baru Imlek 2568

6 - 11 Maret 2017
Prakiraan Ulangan Tengah Semester 2
13 - 18 Maret 2017
Prakiraan Jeda Tengah Semester 2
28 Maret 2017
Libur Hari Raya Nyepi
14 April 2017
Libur Wafat Isa Almasih
24 April 2017
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad SAW
1 Mei 2017
Libur Hari Buruh
11 Mei 2017
Libur Hari Raya Waisyak
25 Mei 2017
Libur Kenaikan Isa Almasih
25 - 27 Mei 2017
Libur Awal Ramadhan 1438 H
29 Mei - 3 Juni 2017
Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
17 Juni 2017
Titimangsa dan Pembagian Raport
5 - 10 Juni 2017
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
19 - 24 Juni 2017
Libur Hari Raya Idul Fithri 1438 H
27 Juni - 16 Juli 2017
Libur Akhir Tahun Pelajaran

B.  Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2016/2017
PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

No
BULAN
JUMLAH  
KAL
ME
MR
LR
LPP/ LHR
Awal masuk sekolah
LS
HEF
PR
Hari Efektif
1
JULI 2016
31
1
5
2

6
12


6
2
AGUSTUS 2016
31
5
4
1





26
3
SEPTEMBER 2016
30
4
4
1





25
4
OKTOBER 2016
31
3
5




6

20
5
NOPEMBER 2016
30
5
4






26
6
DESEMBER 2016
31
0
4
2


9
15
1
0
7
JANUARI 2017
31
4
5



1


25
8
FEBRUARI 2017
28
4
4






24
9
MARET 2017
31
4
4
1



6

20
10
APRIL 2017
30
2
5
2



6

17
11
MEI 2017
31
3
4
3



2

22
12
JUNI 2017
30
0
4
1
3

10
11
1
0


365
35
52
13
3
6
32
46
2
211
Perkiraan Ujian:
UN SMP bulan Mei 2017

KETERANGAN :
KAL= Kalender MR=Minggu Riil
JME = Jumlah Minggu Efektif    LR   = Libur Resmi                     LHR = Libur Hari Raya
HES = Hari Efaktif Sekolah        LHB = Libur Hari Besar              LS   = Libur Semester
HEF = hari Efaktif Fakultatif       LPP = Libur Permulaan Puasa    PR = Pembagian Raport














1. Hari Efektif Sekolah, Efektif Fakultatif Dan Hari Libur Sekolah
        Tahun Pelajaran 2015/2016
a. Semester Ganjil








b. Semester Genap





C. Jadwal Libur SMPN 1 Cipongkor Tahun 2016/2017

SEMESTER 1
Tanggal
Kegiatan


17 Agustus 2016
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
12 September 2016
Libur hari raya Idul Adha1437 H
2 Oktober 2016
Libur Tahun Baru 1438 H
12 Desember 2016
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
25 Desember 2016
Libur Hari Natal
26 Des 2016 - 8 Jan 2017
Libur Semester 1
SEMESTER 2
Tanggal
Kegiatan
28 Januari 2017

Libur Tahun Baru Imlek 2568

28 Maret 2017
Libur Hari Raya Nyepi
14 April 2017
Libur Wafat Isa Almasih
24 April 2017
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad SAW
1 Mei 2017
Libur Hari Buruh
11 Mei 2017
Libur Hari Raya Waisyak
25 Mei 2017
Libur Kenaikan Isa Almasih
25 - 27 Mei 2017
Libur Awal Ramadhan 1438 H
19 - 24 Juni 2017
Libur Hari Raya Idul Fithri 1438 H
27 Juni - 16 Juli 2017
Libur Akhir Tahun Pelajaran


D. Rencana Kegiatan SMP Negeri 1 Cipongkor Kabupaten
     Bandung Barat Tahun Pelajaran 2016/2017

NO
PELAKSANAAN
KEGIATAN
SASARAN
KETERANGAN
1
18 Juli 2016
Hari pertama masuk sekolah
Warga Sekolah

2
17 Agustus 2016
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
Warga Sekolah

3
12 September 2016
Libur hari raya Idul Adha1437 H
Warga Sekolah

4
19 - 24 September 2016
Prakiraan Ulangan Tengah Semester 1
Siswa

5
26 Sep - 1 Okt 2016
Prakiraan Jeda Tengah Semester 1
Siswa

6
2 Oktober 2016
Libur Tahun Baru 1438 H
Warga Sekolah

7
5 - 10 Desember 2016
Prakiraan Penilaian Akhir   Semester 1
Wali Kelas

8
12 Desember 2016
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Warga Sekolah

NO
PELAKSANAAN
KEGIATAN
SASARAN
KETERANGAN
9
24 Desember 2016
Titimangsa dan Pembagian Raport
Wali Kelas

10
25 Desember 2016
Libur Hari Natal
Warga Sekolah

11
26 Des 2016 - 8 Jan 2017
Libur Semester 1
Warga Sekolah

12
9 Januari 2017
Hari pertama masuk sekolah
Warga Sekolah

13
28 Januari 2017
Libur Tahun Baru Imlek 2568
Warga Sekolah

14
6 - 11 Maret 2017
Prakiraan Ulangan Tengah Semester 2
Siswa

15
13 - 18 Maret 2017
Prakiraan Jeda Tengah Semester 2
Siswa

16
28 Maret 2017
Libur Hari Raya Nyepi
Warga Sekolah

17
14 April 2017
Libur Wafat Isa Almasih
Warga Sekolah

18
24 April 2017
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Warga Sekolah

19
1 Mei 2017
Libur Hari Buruh
Warga Sekolah

20
11 Mei 2017
Libur Hari Raya Waisyak
Warga Sekolah

21
25 Mei 2017
Libur Kenaikan Isa Almasih
Warga Sekolah

22
25 - 27 Mei 2017
Libur Awal Ramadhan 1438 H
Warga Sekolah

23
29 Mei - 3 Juni 2017
Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
Wali Kelas

24
17 Juni 2017
Titimangsa dan Pembagian Raport
Wali Kelas

25
5 - 10 Juni 2017
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
Siswa

26
19 - 24 Juni 2017
Libur Hari Raya Idul Fithri   1438 H
Warga Sekolah

27
27 Juni - 16 Juli 2017
Libur Akhir Tahun Pelajaran
Warga Sekolah







Catatan: semua kegiatan pada tabelBAB IV
PENUTUP


Kurikulum SMP Negeri 1 Cipongkor ini diperuntukkan kepada semua warga sekolah, terutama peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat  SMP Negeri 1 Cipongkor, seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.  Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Agar semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikaan di SMP Negeri 1 Cipongkor. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik.
Akhirnya, kritik dan saran sangat kami harapkan dari semua pihak untuk kesempurnaan yang dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Semoga kualitas peserta didik yang memiliki akhlak mulia, dan berwawasan gobal dapat kita wujudkan.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar