Bandung, (NEWSROOM).- Evaluasi pelaksanaan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) selama
tahun 2018, secara resmi dibuka oleh Dadang A. Sapardan, Kabid. SMP Dinas
Pendidikan Kab. Bandung Barat, di Hotel Endah Parahyangan, Jum’at (21/12/18).
Acara yang diikuti oleh para pengawas, kepala sekolah, koordinator serta guru
pegiat kegiatan di lingkungan bidang SMP Dinas Pendidikan KBB tersebut juga
mengevaluasi pelaksanaan pameran pendidikan sebagai event puncak di akhir tahun 2018.
Dalam sambutannya, Dadang
A. Sapardan mengungkapkan bahwa banyaknya apresiasi dari berbagai kalangan baik
di lingkungan internal maupun dari beberapa dinas pendidikan kab/kota lain
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan di atas yang dituangkan dalam banyak tulisan
baik melalui media cetak maupun online adalah jawaban sekaligus tantangan nyata
agar lebih giat lagi meningkatkan mutu pendidikan di Bandung Barat.
Kepada para peserta evaluasi
PPK, Dadang A. Sapardan mengingatkan bahwa PPK merupakan kebijakan pendidikan
dalam mengimplentasikan Nawacita yang dicanangkan pemerintah dalam sistem
pendidikan nasional. Kebijakan tersebut terintegrasi dalam Gerakan Nasional
Revolusi Mental yaitu perubahan cara berpikir, bersikap dan bertindak untuk
menjadi lebih baik.
Begitupun kepada para pegiat
literasi (GLS), Dadang mengajak semua pihak agar lebih berupaya untuk
memperkuat sinergi antar unit utama pelaku gerakan literasi dengan menghimpun
semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan
membudayakan literasi di Bandung Barat khususnya, sebagai salah satu upaya
mempersiapkan generasi emas 2045.
“Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk
mengimplementasikan Nawacita pemerintah
dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan
Nasional Revolusi Mental yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak
menjadi lebih baik, sehingga kita dapat mempersiapkan para siswa yang berkualitas,
dan PPK merupakan salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas 2045, disertai
kemampuan dalam aspek literasi dasar dan kompetensi abad 21”, ungkap Dadang A. Sapardan pada awal
sambutannya.
Sementara itu para pegiat
literasi Bandung Barat yang tergabung dalam GLS Mekar Bandung Barat
mengeluarkan beberapa kebijakan baru dalam rangka meningkatkan kualitas
literasi pada tahun 2019 yang akan datang, diantaranya dengan meningkatkan
jumlah buku bacaan pada program Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) yang
awalnya minimal 15 buku menjadi 21 buah buku dengan 3 diantaramya buku
berbahasa Sunda. Buku-buku yang dibaca tersebut selain didokumentasikan dalam
bentuk review yang telah
ditandatangani oleh guru perintis, juga harus dipresentasikan melalui media video berdurasi 3-5 menit, minimal 1
buah buku yang telah dibacanya. Pada pertemuan tersebut juga diusulkan adanya writedathon (tantangan menulis) selain readathon yang sudah bergulir
sebelumnya. Usulan lainnya adalah mengajak para guru, kepala sekolah untuk juga
aktif dalam me-review buku yang telah
dibacanya.
Seperti yang telah
diketahui bahwa sejak tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menggiatkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai bagian dari
implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.Gerakan ini diimplementasi secara
menyeluruh dan serentak, mulai dari ranah keluarga sampai ke sekolah dan
masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
“Gerakan literasi tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua
pemangku kepentingan termasuk dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi sosial,
pegiat literasi, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu, pelibatan publik dalam
setiap kegiatan literasi menjadi sangat penting untuk memastikan dampak positif
dari gerakan peningkatan daya saing bangsa,” pungkas Dadang mengakhiri sesi
sambutannya. ***
Tuliaan di atas telh tayang di http://disdikkbb.org/?news=dadang-a-sapardan-apresiasi-atas-kemajuan-pendidikan-di-bandung-barat-adalah-tantangan-nyata-yang-harus-dijawab-dengan-lebih-meningkatkan-mutu-pendidikan
BalasHapus